greenopportunities.org – Cedera bahu merupakan salah satu jenis cedera yang paling umum terjadi, baik pada atlet, pekerja lapangan, maupun masyarakat umum yang aktif secara fisik. Mengingat kompleksitas sendi bahu dan peran pentingnya dalam pergerakan tubuh bagian atas, penanganan cedera bahu yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mempercepat pemulihan.

Jenis Cedera Bahu yang Umum

  1. Dislokasi Bahu
    Terjadi ketika tulang lengan atas terlepas dari soket sendi bahu. Biasanya akibat trauma atau jatuh keras.

  2. Cedera Rotator Cuff
    Otot dan tendon yang mengelilingi bahu robek akibat penggunaan berulang atau beban berlebih.

  3. Tendinitis Bahu
    Peradangan tendon akibat penggunaan berlebihan, sering ditemukan pada atlet.

  4. Fraktur (Patah Tulang)
    Tulang selangka atau humerus patah karena benturan keras atau jatuh.

  5. Bursitis
    Radang pada kantung berisi cairan di sekitar sendi bahu yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan.

Gejala Umum Cedera Bahu

  • Nyeri tajam atau tumpul di bahu

  • Pembengkakan dan memar

  • Terbatasnya rentang gerak

  • Rasa lemah saat mengangkat lengan

  • Sensasi “mengunci” atau “mengeluarkan bunyi klik”

Langkah Awal Penanganan Cedera Bahu

Menurut dokter spesialis ortopedi dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr. Aditya Permana, berikut langkah penanganan awal cedera bahu yang direkomendasikan:

1. Metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)

  • Rest: Istirahatkan bahu dan hindari aktivitas berat.

  • Ice: Kompres es selama 15–20 menit setiap 2–3 jam pada 48 jam pertama untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.

  • Compression: Gunakan perban elastis untuk mendukung sendi bahu.

  • Elevation: Jika memungkinkan, sandarkan bahu sedikit lebih tinggi dari jantung saat berbaring.

2. Obat Pereda Nyeri

Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi nyeri dan radang.

3. Imobilisasi

Gunakan sling atau arm support untuk menstabilkan bahu dan mencegah gerakan berlebih selama masa penyembuhan awal.

Perawatan Medis Lanjutan

  • Fisioterapi: Untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot bahu. Terapi ini sangat penting setelah fase akut selesai.

  • Pemeriksaan Radiologi: Sinar-X, MRI, atau USG digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan jaringan.

  • Pembedahan: Diperlukan pada kasus cedera parah seperti robekan rotator cuff yang tidak sembuh dengan terapi konservatif.

Pencegahan Cedera Bahu

  • Pemanasan sebelum olahraga

  • Latihan penguatan otot bahu dan punggung atas

  • Hindari gerakan berulang tanpa istirahat

  • Gunakan teknik ergonomis saat bekerja atau berolahraga

 

Penanganan cedera bahu harus dilakukan secara tepat, mulai dari pertolongan pertama hingga terapi lanjutan. Diagnosis yang cepat dan akurat oleh tenaga medis profesional akan menentukan keberhasilan pemulihan Klik Disini. Bagi mereka yang aktif secara fisik, pencegahan melalui latihan penguatan dan teknik yang benar merupakan kunci untuk menghindari cedera yang sama di masa mendatang.

Jika gejala nyeri berlanjut lebih dari 3 hari atau memburuk, segera periksakan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Jangan menunda pengobatan karena bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti kekakuan atau kehilangan fungsi bahu.