
greenopportunities.org – Pada April 2025, China membangun struktur maritim besar di wilayah sengketa Laut Kuning (Yellow Sea), memicu kekhawatiran serius dari Korea Selatan. Struktur ini, menyerupai platform minyak, terletak di Zona Maritim Sementara yang merupakan area tumpang tindih zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara. Meskipun China mengklaim struktur tersebut sebagai fasilitas budidaya ikan, Korea Selatan mencurigai adanya motif strategis untuk memperkuat klaim teritorial Beijing di kawasan tersebut.
Detail Struktur dan Reaksi Korea Selatan
Struktur yang dibangun China dilaporkan memiliki tinggi dan diameter lebih dari 50 meter cornellheartsurgery, mampu menampung sekitar 100 orang. Menurut laporan, struktur ini merupakan modifikasi dari rig minyak buatan Prancis yang kini berfungsi sebagai pulau buatan. Korea Selatan menyatakan keprihatinan mendalam atas pembangunan ini, menganggapnya sebagai upaya China untuk memperkuat klaim wilayah secara sepihak.
Pada Februari 2025, kapal penelitian Korea Selatan yang mencoba mendekati struktur tersebut dihalangi oleh personel China yang dilaporkan bersenjata tajam. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan mendorong Seoul untuk mempertimbangkan langkah-langkah balasan yang proporsional.
Paralel dengan Laut China Selatan
Pengamat internasional mencatat bahwa taktik China di Laut Kuning mirip dengan pendekatan “salami slicing” yang digunakan di Laut China Selatan. Di wilayah tersebut, China secara bertahap membangun pulau buatan dan fasilitas militer untuk memperkuat klaim teritorialnya, meskipun mendapat penolakan dari negara-negara tetangga dan keputusan pengadilan internasional.
Upaya Diplomatik dan Kerja Sama Regional
Meskipun ketegangan meningkat, China dan Korea Selatan sepakat untuk menjaga komunikasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Dalam dialog maritim yang diadakan di Seoul, kedua negara membahas isu ini secara langsung. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menegaskan komitmen untuk pengelolaan maritim yang stabil dan kerja sama yang lebih dalam dengan China.